Latar Belakang
Pagi hari saat masuk sekolah Guru menemukan sebutir telur di atas karpet di dalam kelas. Telur tersebut kemudian diletakkan di dalam lemari oleh Guru. Siang harinya Micol menemukan telur tersebut di dalam lemari dan kemudian bertanya kepada guru “Dimana Miss dapat telur ini?” tanya Micol, Guru menjawab dengan mengatakan mendapatkan telur tersebut di atas karpet di dalam kelas. Selang beberapa hari Guru pun menemukan telur yang serupa di tempat yang sama kemudian meletakkan telur tersebut di dalam lemari. Micol kemudian melihat lemari dan menemukan dua butir telur. Saat itu Micol menyampaikan sebuah ide kepada Guru dengan berkata “Miss gimana kalau kita buat incubator saja untuk telur-telur ini supaya mau menetas?”, Guru lalu menyetujui ide Micol dan menanyakan kepada seluruh siswa di kelas mengenai ide yang disampaikan oleh Micol.
Penyampaian tersebut dilakukan secara diskusi. Guru mengawali diskusi dengan bertanya “Apakah disini ada yang suka binatang?” seluruh siswa kompak mengangkat tangan dan menyampaikan binatang kesukaan mereka. Kegiatan diskusi juga dilakukan dengan mencari informasi mengenai bagaimana cara membuat inkubator dan cara merawat telur tersebut hingga mau menetas. Kegiatan diskusi berlangsung selama satu hari yang diawali dengan mencari informasi penunjang yang dibutuhkan dalam membuat inkubator dan merawat telur dengan baik. Sumber informasi yang digunakan oleh siswa adalah internet. Kegiatan diskusi berlangsung selama beberapa hari, saat di rumah siswa diminta untuk berdiskusi dengan orangtuanya mengenai project yang akan mereka lakukan.
Seluruh informasi yang telah terkumpul kemudian direalisasikan bersama di dalam kelas. Adapun dua hal yang dibuat oleh siswa diantaranya adalah incubator dan calendar. Incubator digunakan untuk meletakkan telur yang akan ditetaskan, di dalam inkubator tersebut terdapat sekam padi, kain, mangkok sebagai wadah air untuk menjaga kestabilan kelembaban, lampu pijar dengan ukuran 20 watt. Selain incubator, siswa juga membuat kalender yang berfungsi sebagai pengingat, karena berdasarkan informasi yang diperoleh oleh siswa diperlukan waktu selama 21 hari agar telur tersebut dapat menetas.
Setelah incubator selesai seluruh siswa diminta untuk merawat dan bertanggungjawab bersama terhadap telur tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh siswa saat diskusi telur sebaiknya diputar secara rutin sebesar ±90 sebanyak tiga kali dalam sehari dengan tujuan agar seluruh permukaan telur mendapat kehangatan, sehingga pertumbuhan embrio lebih baik. Berdasarkan hal tersebut terbentuk sebuah piket sebagai bentuk tanggung jawab siswa terhadap telur-telur tersebut.
Project incubator yang saat ini dilakukan merupakan project ke-2. Project pertama yang dilakukan seluruh siswa gagal karena menurut siswa telur yang terdapat di dalam incubator kurang hangat yang mana daya lampu yang digunakan sebelumnya adalah 5 watt. Kegagalan juga terjadi karena telur kala itu selalu dicek dengan cara membawa telur ke tempat yang gelap yang membuat telur tersebut terguncang.
Sumber Belajar
Internet : Video tutorial cara membuat incubator
Cara membuat incubator yang baik dan benar
Narasumber : Guru, orang tua, ahli dalam bidang unggas (Bali Bird Park Team)
Orientasi Pembelajaran
Pembelajaran berorientasi pada siswa. Dalam proyek ini, siswa diarahkan untuk menjadi subjek dan objek yang belajar dari proyek egg incubator. Anak didorong untuk berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang dihadapi dan mencari solusi dari masalah selama proses berlangsung. Karena Orientasi pembelajaran ini adalah siswa, maka peran guru adalah sebagai fasilitator yang berlangsung pada diri siswa sehingga mereka memperoleh pengalaman belajar yang nyata dan otentik. Pembelajaran dipertimbangkan dan disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya dan daya pikir siswa karena setiap siswa memiliki pengalaman dan potensi belajar yang berbeda-beda.
Tahapan Penelitian
a. Mencari informasi tentang cara membuat inkubator telur yang baik.
b. Mencari informasi tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menetaskan telur.
c. Mencari informasi tentang cara merawat telur yang benar.
d. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat inkubator.
e. Membuat inkubator dan kalender sebagai pengingat.
f. Melakukan inspeksi rutin.
Dokumentasi
Kegiatan pendokumentasian dilakukan oleh guru pada setiap tahapan kegiatan yang dilakukan oleh siswa mulai dari tahap persiapan, pembuatan inkubator, hingga tahap pemeriksaan rutin yang dilakukan sepenuhnya oleh siswa dengan pendampingan dari guru.








