Anak-anak sangat menyukai hewan, dan dengan alasan yang baik memiliki hewan peliharaan di sekolah telah menjadi impian bagi murid-murid kami. “Proyek hewan peliharaan” kami dimulai dari membuat inkubator telur, sehingga kami dapat menetaskan anak ayam kami sendiri. Namun sayangnya gagal setelah tiga kali percobaan. Belum menyerah, kami membahas dan memutuskan untuk melanjutkan proyek dengan mengadopsi hewan peliharaan lain. Tidak mudah memutuskan hewan peliharaan apa yang ingin kami adopsi. Akhirnya, kami setuju untuk mengadopsi seekor marmut dan proyek marmut kami dimulai.
Untuk mendukung proyek kami, kami perlu mempersiapkan segalanya dengan matang. Kami belajar banyak teori tentang marmut di setiap kelas. Di pelajaran sains, kami belajar bahwa marmut adalah hewan pengerat. Kami belajar tentang predator alami dan makanan mereka. Ini membantu kami dalam merawat mereka.
Mengundang pemilik marmut juga masuk dalam daftar kami. Kami ingin para ahli membagikan pengalaman nyata mereka dalam merawat marmut. Kami juga mendapat kesempatan untuk bertanya tentang marmut. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kami belajar banyak hal untuk mendukung proyek kami. Kami belajar tentang pengukuran di matematika sehingga kami dapat merancang dan membuat kandang marmut terbaik. Untuk merawat marmut, kami membuat jadwal tugas dan bergantian memberi makan dan membersihkan kandang.Peta pikiran (mind map) membantu mengorganisir secara visual semua catatan ide tentang suatu proyek. Ini juga membantu kami untuk melacak kembali semua informasi atau langkah-langkah untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah. Untuk melakukan proyek marmut, murid mencatat setiap informasi yang mereka pelajari pada pemetaan pikiran (mind map). Mereka juga menambahkan informasi lain yang mereka harap dapat ditingkatkan. Ini juga menunjukkan langkah-langkah dan tujuan dari proyek mereka.
Dokumentasi:















